Rabu, 14 Mei 2014

Kata Kata Mutiara Bijak Islam Islami

ata Islam - Al Quran, Hadits dan berbagai sumber lainnya yang tidak bertentangan dengan nilai Islam dapat memotivasi seseorang sehingga menjadi pribadi yang bijaksana. Bagi orang Islam tentu hafal dengan hadits yang menjadi panutan dalam segala tindakan. Ada pula secara arti harfiah, hadits merupakan segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al Quran, Ijma dan Qiyas, di mana hadits ini memiliki kedudukan sumber hukum kedua setelah Al Quran. Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan sebagai referensi hadits-haditsnya adalah tujuh ulama, yaitu Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.
Kata Islam
Hadits sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad sebagai seorang Rasul. Berita tersebut didapat dari para sahabat pada saat bergaul dengan Nabi. Berita tersebut selanjutnya disampaikan kepada sahabat lain, atau disampaikan kepada murid-murid dan diteruskan kepada murid-murid berikutnya. Seperti yang terjadi hingga saat ini, mungkin anda sudah sering mendengar seorang penceramah di dalam mesji ketika sehabis sholat atau ketika sedang berdakwah yang menyampaikan Kata Islam yang sangat bijak. Kata Kata Islam yang diucapkan seorang penceramah tersebut tentu saja tidak sembarangan, sebab harus di dasari dari sumber terpercaya, seperti Al Quran, Hadits maupun sumber lainnya yang tidak bertentangan dengan agama Islam.

Kata Islam

Kita tidak hanya bisa mendengar dan melihat penceramah atau pendakwah di masjid atau siaran televisi. Namun seiring dengan perkembangan teknologi internet, kini dengan mengakses internetpun anda sudah dapat menemukan informasi Kata Mutiara Islam yang dapat memotivasi anda, sehingga menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan dalam kehidupan. Seperti pada kesempatan kali ini, Garismiring.com akan memberikan anda inspirasi dan referensi seputar Kata Islam yang sangat positif sehingga bermanfaat untuk anda, seperti berikut:
“Amal yang paling dicintai oleh Allbah adalah amal yang terus menerus meskipun hanya sedikit” (Muhammad SAW) 

“Orang yang beramal tanpa didasari oleh ilmu, maka amalnya akan sia-sia belaka karena tidak diterima oleh Allah SWT” (Ibnu Ruslan) 

“Pangkal dari semua kebaikan di dunia maupun di akhirat adalah taqwa kepada Allah” (Abu Sulaeman Addarani) 

“Sifat rendah hati yaitu taat dalam mengerjakan kebenaran dan menerima kebenaran itu yang datangnya dari siapapun” (Fudlail bin Iyadl) 

“Pikiran merupakan sumber dari ilmu, sedangkan ilmu itu sendiri merupakan sumber amal” (Wahb) 

“Hendaklah kamu tetap berbuat baik kepada orang yang berbuat jelek kepadamu” (Lukman Hakim) 

“Orang yang bijak tidak akan terpeleset oleh harta, meskipun terpeleset ia akan mendapatkan pegangan” (Abdullah bin Abbas) 

“Memerintah atau mengawasi diri sendiri akan jauh lebih sulit dan lebih baik daripada memerintah dan mengawasi suatu negeri” (Ibrahim bin Adham) 

“Kerjakan apa saja yang telah menjadi hak dan kewajibanmu, karena kebahagiaan hidupmu terletak disitu” (Musthafa Al-Gholayani) 

“Yang disebut dengan teguh hati adalah memegang dengan sungguh-sungguh apa yang dibutuhkan olehmu dan membuang yang selain itu” (Aktssam bin Shaifi) 

“Setiap manusia memiliki orang yang dicintai dan dibenci, Tapi untukmu, jika ada berkumpulah dengan orang-orang yang bertakwa” (Imam Syafii) 

“Pengkhianatan yang paling besar adalah pengkhianatan umat. Sedangkan pengkhianatan yang paling keji adalah pengkhianatan pemimpin” (Ali bin Abi Thalib) 

“Setiap manusia hendaknya memperhatikan waktu juga sekaligus mengutamakannya” (Umar bin Utsman Al-Maliky) 

“Biasakan hatimu untuk bertafakur dan biasakan matamu untuk sering menangis” (Abu Sulaiman Ad-Darani) 

“Orang yang sehari-harinya hanya sibuk untuk mencari uang demi kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapatkan ilmu pengetahuan” (Imam Syafii) 

“Barang siapa tidak menghargai nikmat, maka nikmat itu akan diambil dalam keadaan ia tidak mengetahuinya” (Siriy Assaqathi) 

“Bekerjalan untuk keperluan makanmu. Sedangkan yang paling baik bagimu adalah bangun di tengah malam dan berpuasa di siang hari” (Ibrahim bin Adham) 

“Sedikit makan, sedikit tidur dan sedikit kesenangan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah” (Abu Bakar bin Abdullah Al-Muzani) 

“Jangan berteman yang hanya mau menemanimu disaat kamu sehat dan kaya, karena teman seperti itu sungguh sangat berbahaya sekali untukmu dibelakang hari” (Imam Ghozali)
Dengan informasi Kata Kata Islam seperti diatas dapat membantu anda lebih mengingat tentang kebesaran Allah SWT dan lebih bijaksana dalam menghadapi persoalan hidup. Selain itu mengenai hadits pun mengalami beberapa masa pembentukan, seperti berikut:
  • Masa pembentukan hadits
  • Masa penggalian
  • Masa penghimpunan
  • Masa pendiwanan dan penyusunan

Dengan Kata Kata Islami memang dapat menuntun kita ke arah yang lebih baik dan diridhoi oleh Allah SWT. Maka dari itu kini luangkanlah waktu anda untuk mendengarkah ceramah atau dakwah di dalam masjid, acara televisi maupun membacanya di internet. Karena hal tersebut sangat penting untuk anda ketahui.
Baca juga: Kata Motivasi

Kata Islam

Sekian ulasan mengenai Kata Islam, semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi anda dan memberikan anda inspirasi positif, sehingga anda lebih bijaksana dalam menghadapi masalah kehidupan. Terima kasih telah menyimak informasi seputar Kata Islam.

Perkembangan Kerajaan Safawi di Persia


Kerajaan Safawi di Persia berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuannya, Kerajaan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kerajaan besar Islam lainnya (Usmani dan Mughal), Kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kerajaan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran dewasa ini. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah. Nama Safawiyah di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syiah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syekh Taj al-Din Ibrahim Zahidi (1216-1301 M) yang di kenal dengan julukan Zahid al-Gilani.
Safi al-Din mendirikan tarekat Safawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Safawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli-ahli bidah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria,dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar khalifah.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatic biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Safawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatic dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi’ah.
Kecenderungan memasuku dunia politik iu mendaapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M). dinasti Safawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik antara Juneid dengan penguasa Kara Koyunlu(domba hitam), Ia tinggal di istana Uzun Hasan yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia.
Selama dalam pengasingan, Juneid tidak tinggal diam. Ia malah dapat menghimpun kekuatan untuk kemudian beraliansi secara politik dengan Uzun Hasan. Pada tahun 1459 M Juneid mencoba merebut Ardabil tetepi gagal. Pada tahun 1460 M ia mencoba merebut Sircasia tetapi pasukan yang di pimpinnya di hadang oleh tentara Sirwan. Ia sendiri terbunuh dalam pertempuran tersebut.
Ketika itu anak Juned Haidar masih kecil dan dalam asuhan Uzun Hasan.Karena itu,Kpemimpinan gerakan Safawi baru bisa diserahkan kepadanya secara resmi pada tahun 1470 M.Hubungan Haidar dengan Uzun Hasan semakin erat setelah Haidar mengawini salah seorang putri Uzun Hasan. Dari perkawinan ini lahir Ismail yang kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Safawi di Persia.
Kemenangan AK Konyulu tahun 1476 M terhadap Kara Koyunlu membuet gerakan militer Safawi yang dipimpin oleh Haidar dipandang sebagai rival politik oleh AK Konyulu dalam meraih kekuasaan selanjutnya.AK Konyulu berusaha melenyapkan kekuatan militer dan kekuasaan Dinasti Safawi. Karena itu, ketika Safawi menyerang wilayah Sircassia dan pasukan Sirwan, AK Koyunlu mengirimkan bantuan militer kepada Sirwan, sehingga pasukan Haidar kalah dan Haidar sendiri terbunuh dalam peperangan itu.
Ali putra dan pengganti Haidar didesak oleh bala tentaranya untuk menuntut balas atas kematian ayahnya, terutama terhadap AK Koyunlu. Tetapi Ya’kub pemimpin AK Koyunlu dapat menangkap dan memenjarakan Ali bersama saudaranya, Ibrahim dan Ismail, dan ibunya, di fars selama empat setamgah tahun (1489-1493 M). Mereka di bebaskan oleh Rustam, putera mahkota AK Koyunlu, dengan syarat mau membantunya memerangi saudara sepupunya. Akan tetapi, tidak lama kemudian Rustan berbalik memusuhi dan menyerang Ali bersaudara, dan Ali terbunuh dalam serangan ini (1494 M).
Kepemimpinan gerakan Safawi selanjutnya berada di tangan Ismail, yang saat itu masih berusia tujuh tahun. Selama lima tahun Ismail besrta pasukanya bermarkas di Gilan, mempersiapkan kekuatan dan mengadakan hubungan dengan para pengikutnya di Azerbaijan, Syria, dan Anatolia. Pasukan yang dipersiapkan itu dinamai Qizilbash (baret merah).
Dibawah pimpinan Ismail, pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash menyerang dan mengalahkan AK Koyunlu di Shahrur, dekat Nakhchivan. Ismail berkuasa selama lebih kurang 23 tahun, yaitu antara tahun 1501 dan 1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaanya. Ia dapat menghancurkan sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan (1510 M), menguasai Proponsi Kaspia di Nazandaran, gurgan, dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr, (1505-1507 M) Baghdad dan daerah barat daya Persia,(1508 M), Sirwan (1509 M), dan Khurasan (1510 M). Hanya dalam waktu itu wilayah kekuasaanya sudah meliputi seluruh Persia dan baguan timur Bulan Sabit Subur (Fortile Crescent).
Tidaksampai disitu, anbisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan sayap menguasai daerah-daerah lainya, seperti ke Turki Usmani.Peperangan denagn Turki Usmani terjadi pada tahun 1514 M di Chaldiran, dekat Tabriz. Dalam peperangan ini Ismail I mengalami kekalahan, malah Turki Usmani di bawah pimpinan Sultan Salim dapat menduduki Tabriz. Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail ke Turki I berubah. Ia lebih senang menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan berburu.
Rasa permusuhan dengan kerajaan Usmani terus berlangsung sepeninggal Ismail. Peperangan-peperangn antara dua kerajaan besar Islam ini terjadi beberapa kali pada zaman penerintahan Tahmasp I (1524-1576 M), Ismail II )1576-1577 M), dan Muhammad Khudabanda (1577-1587 M). Pada masa tiga raja tersebut kerajaan Safawi dalam keadaan lemah.
Kondisi memprihatinkan ini baru dapat diatasi setelah raja Safawi kelima, Abbas I naik tahta. Ia memerintah dari tahun 1588 sampai dengan 1628 M. Langkah-langkah yang di tempuh oleh Abbas I:Pertama, berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan Safawi dengan cara membentuk pasukan baru yang anggotanya terdiri dari budak-budak, berasal dari tawanan perang bangsa Georgia,Armenia,Sircassia yang telah ada sejak raja tahmasp I. Kedua, mengadakan perjanjian damai dengan turki usmani. Untuk mewujudkan perjanjian ini Abbas I terpaksa harus menyerahkan wilayah Azerbaizan, Georgia, dan sebagian wilayah Luristan.
Usaha – usaha yang dilakukan Abbas I tersebut berhasil membuat kerajaan safawi kuat kembali. Pada tahun 1598 M ia menyerang dan menaklukkan Heart. Dari sana ia melanjutkan serangan merebut Marw dan Balkh. Setelah kekuatan terbina dengan baik, ia juga berusaha mendapatkan kembali wilayah kekuasaanya dari turki usmani. Rasa permusuhan antara dua kerajaan yang berbeda aliran agama ini memang tidak pernah padam sama sekali. Pada tahun 1602 M, di saat Turki Usmani berada dibawah Sultan Muhammad III, Pasukan Abbas I menyerang dan berhasil menguasai Tabriz, Sirwan, dan Bagdad. Selanjutnya, pada tahun 1622 M pasukan Abbas I berhasil merebut kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas.
Masa Kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan safawi. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik. Di bidang yang lain, kerajaan ini juga mengalami banyak kemajuan. Kemajuan – kemajuan itu antara lain adalah sebagai berikut :
1. Bidang Ilmu Pengetahuan                                     
Stabilitas politik Kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan Hurnuz dikuasai dan pelabuhan Gunrun diubah nenjadi Bandar Abbas. Dengan dikuasainya Bandar ini maka salah satu jalur dagang laut antara Timur dan Barat yang biasa di perebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Perancis sepenuhnya menjadi miliik kerajaan Safawi.
Di samping itu sektor perdagangan, kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah Bulan Sabit Subur (Eortile Crescent).
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Dalam sejarah Islam bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di majlis istana, yaitu Baha al-Din al-Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar al-Din al-Syaerazi,filosof, dan Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad,filosof, ahli sejarah, teolog dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah-lebah.
3. Bidang Pengembangan Fisik dan Seni
Para penguasa kerajaan ini telah berhasil menciptakan Isfahan, ibu kota kerajaan, menjadi kota yang sangat indah. Di kota tersebut berdiri banguna-bangunan besar lagi indah seperti mesjid-mesjid, runah-runah sakit, sekolah-sekolah, jembatan rajsasa di atas Zende Rud, dan istana Chilhil Sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan taman-taman wisata yang ditata secara apik.Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat 162 mesjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 173 pemandian umum.
Di bidang seni, kemajuan nampak begitu kentara dalam gaya arsitektur bangunan-bangunanya, seperti terlihat pada mesjid Shah yang dibangun tahun 1603 M. Unsur seni lainnya terlihat pula dalm bentuk kejinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan tenunan, mode, tembikar, dan benda seni lainya.Seni lukis mulai dirintis sejak zaman Tahmasp I. Raja Ismail pada tahun 1522 M membawa soreng pelukis timur ke Tabriz. Pelukis itu bernama Bizhab.
Kemunduran kerajaan Safawi adalah sepeninggal Abbas I, berturut-turut di perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut kindisi kerajaan tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliramn Syi’ah merupakan ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaan. Konflik antara dua kerajaan tersebut berlangsung lama, meskipun pernah berhenti sejenak ketika tercapai perdamaian pada masa Shah Abbas I. Namun tidak lama kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan setelah itu dapat dikatakan tidak ada laigi kedamaian antara dua kerajaan besar Islam itu.
Penyebab lainya adalah dekadensi moralyang melanda sebagian para pepimpin kerajaan Safawi. Ini turut mempercepat proses kehancuran kerajaan tersebut. Sulaiman, di samping itu pecandu berat narkotika, juga menyenangi kehidupan malam beserta harem-haremnya selama tujuh tahun tanpa sekalipun menyempatkan diri menengani pemerintahan. Begitu jug Sultan Husein.
Penyebab penting lainya adalah karena pasukan ghulam(budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlatih dan tidak melalui proses yang dialami Qizilbash. Sementara itu, anggota Qizilbash yang baru ternyata tidak memiliki militansi dan semangat yang sama dengan anggota Qizilbash sebelumnya.
Tidak kalah penting dari sebab-sebab diatas adalah seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

Kesimpulan
Kerajaan Safawi berasal dari sebuah tarekat yang berdiri di Ardabil, tarekat tersebut bernama Safawi. Kerajaan Safawi berada dipuncak kajayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Banyak kemajuan yang yang dicapai kareajann Safawi antara lain dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan bidang pembangunan fisik dan seni. Akan tetapi setelah Abbas meninggal merajaan Safawi mengalami kemunduran, di sebabkan karena raja yang memerintah sangat lemah, sering terjadinya konflik intern dalm perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Hanya dalam satu abad setelah ditinggalkan Abbas, jerajaan Safawi hancur.