Senin, 09 Januari 2017

Kegunaan dan periodisasi sejarah pendidikan islam


MAKALAH
KEGUNAAN DAN PERIODISASI
SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM

Dosen
Wawan Setiawan, S.Ag., M.Pd., MM.

Dibuat untuk memenuhi Tugas Kelompok dan Presentasi
Pada mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam













           
Disusun oleh:
                                                            Fitri Riani
Ikeu Kartika

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUKABUMI
Jl. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kel.Citamiang Telp(0266)224566  
Kota Sukabumi 1435


KATA PENGANTAR

Mari kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Karunia-Nya lah, sehingga Makalah tentang Sejarah Pendidikan Islam ini dapat di susun dengan sebaik - baiknya.
Mudah-mudahan Makalah ini dapat bermanfaat meskipun banyak kekurangan dalam penyusunannya, karena penulis hanyalah insan biasa yang memiliki kekurangan dan kesempuraan hanyalah milik Allah SWT.
Makalah ini di susun dengan sedemikian rupa, untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pembimbing Bapak Wawan Setiawan, S.Ag., M.Pd., MM  mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam yang mana, Makalah ini mencakup tentang “ Kegunaan dan Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam“.
Diharapkan makalah ini dapat berguna dalam kegiatan pembelajaran sekaligus dapat memberikan informasi kepada kita tentang pelajaran Pendidikan Islam baik itu sejarah atau Pendidikan Islam yang akan datang.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk dijadikan pedoman dan acuan selanjutnya.

 Sukabumi, 09 Oktober 2016  

          Penulis
 


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................  i
DAFTAR ISI ................................................................................................  ii
BAB  I    PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B.            Rumusan Masalah................................................................ 2
C.            Tujuan Pembuatan Makalah  ...............................................  2
BAB II    PEMBAHASAN 
A.           Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam
1.      Kegunaan Bersifat Umum .............................................  3
2.      Kegunaan Bersifat Akademis .......................................  5
B.            Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
1.      Pengertian Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam ..........  6
2.      Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam pada Periode
Klasik (650-1250 M) .....................................................  7
3.      Pendidikan Islam dalam Periode Pertengahan
(1250-1800 M) .............................................................. 10
4.      Periode Modern (1800 M- Sampai Sekarang) ............... 11
5.      Fase-Fase Sejarah Pendidikan Islam.............................. 11
BAB III  PENUTUP
A.           Kesimpulan  ......................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah
Pada masa pemerintahan dinasti Umayyah yang di lanjutkan oleh dinasti Abbassyiah, Islam pernah mengalami masa-masa kejayaan yang cukup gemilang di bidang Ilmu pengetahuan, sadar atau tidak kita bahwa bangsa-bangsa barat yang sekarang ini sedang jaya adalah berkat Sumbangan yang tiada ternilai dari berbagai Ilmuan dan Intelektual Islam, seiring dengan terpaan badai perkembangan zaman, kejayaan Islam tersebut makin lama makin redup, hingga sekarang Islam mengalami masa-masa sulit, di bidang pendidikan dan IPTEK sekarang Islam jauh tertinggal dari Negara-negara barat. faktor penyebabnya adalah karena minimnya Sumber Daya Manusia yang benar-benar murni berpijak kepada Hukum-hukum Islam, padahal jika kita melihat betapa banyak Sumbangan-sumbangan para Ilmuan dan para Intelektual Islam di berbagai bidang seperti, Ilmu Filsafat, Ilmu Falak, Ilmu Hitung, Kedokteran dan masih banyak yang lainnya.
Di tambah lagi dengan serangan para musuh-musuh Islam khususnya para Orientalis yang gencar melakukan serangan Ghozwul Fikri untuk mematahkan semangat juang para Generasi muda Islam. Hingga Islam semakin berada di posisi sulit.
Sejarah berjalan dari masa lalu, ke masa kini, dan melanjutkan perjalanannya ke masa depan. Dalam perjalanan suatu unit sejarah selalu mengalami pasang naik dan pasang surut dalam interval yang berbeda-beda. Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup panjang akan mengalami kesulitan-kesulitan jika tidak di bagi dalam beberapa babakan dimana setiap babakan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri-ciri khusus dan merupakan suatu kebulatan untuk satu jangka waktu. Rangkaian dari babakan sejarah yang termuat dalam satu kerangka inilah yang dinamakan periodisasi sejarah.


B.           Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud kegunaan sejarah pendidikan islam bersifat umum ?
2.      Apa saja kegunaan sejarah pendidikan islam bersifat akademis ?
3.      Apakan pengertian dari Periodesasi Sejarah Islam ?
4.      Bagaimana periodesasi Sejarah Pendidikan Islam pada periode klasik, pertengahan dan modern ?

C.           Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan dan misi utama dari penulisan Makalah ini adalah tidak lain untuk mendengungkan kepada Telinga-telinga para generasi muda Islam akan arti pentingnya Pendidikan, untuk membuka mata hati para generasi Islam betapa Islam pernah mengalami masa-masa kejayaan. Kemudian setelah itu diharapkan ada semacam follow up atas permasalahan ini, khususnya kepada Intelektual muda Islam yang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi Islam yaitu Mahasiswa, karena mahasiswa adalah Agent Of change, Memberikan pengertian kepada mereka akan arti pentingnya pendidikan Islam, Karena antara Ilmu dan amalan dalam Islam sangat erat kaitannya, dalam istilah modern di kenal dengan beramal Ilmiah berilmu amaliah. Maksud disini adalah beramal harus dengan Ilmu, dan Berilmu dengan Niat beramal. Kemudian tidak tertinggal tujuan pembahasan masalah ini adalah agar para mahasiswa dapat memahami daripada kegunaan-kegunaan Sejarah Pendidikan Islam.
Untuk mengetahui Periodesasi Sejarah Pendidikan Islam,  supaya kita lebih memahami arti sebenarnya bagaimana proses pendidikan Islam itu sendiri dari zaman awal datangnya Islam sampai zaman sekarang.







BAB II
PEMBAHASAN

A.          Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam
Secara umum, sejarah mengandung kegunaan yang sangat besar bagi kehidupan umat manusia. Karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumhan serta perkembangan kehidupan umat manusia.
Sumber utama ajaran islam Al-quran mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan, yang langsung atau tidak langsung mengandung makna yang besar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama, khususnya bagi umat Islam maka tarikh dan ilmu tarikh (sejarah) dalam Islam menduduki arti penting dan mempunyai kegunaan dalam kajian tetang Islam, oleh sebab itu kegunaan sejarah pendidikan Islam meliputi dua aspek, yaitu:
1.      Kegunaan yang bersifat umum
2.      Kegunaan yang bersifat akademis.
Dari dua aspek tersebut, maka akan dijabarkan mengenai kegunaan yang bersifat umum dan bersifat akademis diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Kegunaan yang bersifat umum
Yang bersifat umum, Sejarah pendidikan Islam mempunyai faktor keteladanan. Hal ini sejalan dengan makan yang tersurat dan tersirat dalam Firman Allah swt. yang berbunyi sebagai berikut:
ôs)©9 tb%x. öNä3s9 Îû ÉAqßu «!$# îouqóé& ×puZ|¡ym `yJÏj9 tb%x. (#qã_ötƒ ©!$# tPöquø9$#ur tÅzFy$# tx.sŒur ©!$# #ZŽÏVx. ÇËÊÈ
Artinya: “Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.S. Al-Ahzab: 21)
ö@è% bÎ) óOçFZä. tbq7Åsè? ©!$# ÏRqãèÎ7¨?$$sù ãNä3ö7Î6ósムª!$# öÏÿøótƒur öä3s9 öä3tqçRèŒ 3 ª!$#ur Öqàÿxî ÒOÏm§ ÇÌÊÈ
Artinya: “Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Ali-Imran: 31)

ö@è% $ygƒr'¯»tƒ ÚZ$¨Z9$# ÎoTÎ) ãAqßu «!$# öNà6ös9Î) $·èŠÏHsd Ï%©!$# ¼çms9 ہù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( Iw tm»s9Î) žwÎ) uqèd ¾ÇósムàMÏJãƒur ( (#qãYÏB$t«sù «!$$Î Ï&Î!qßuur ÄcÓÉ<¨Y9$# ÇcÍhGW{$# Ï%©!$# ÚÆÏB÷sム«!$$Î ¾ÏmÏG»yJÎ=Ÿ2ur çnqãèÎ7¨?$#ur öNà6¯=yès9 šcrßtGôgs? ÇÊÎÑÈ
Artinya: “Katakanlah: "Hai manusia Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah Dia, supaya kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Al-A’raf: 158)
Berpedoman kepada 3 ayat diatas, maka umat Islam dapat Meneladani proses pendidikan Islam semenjak Zaman Kerasulan Muhammad SAW, Zaman khulafaur Rasyidin, zaman para ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan Islam. Karena, secara global bahawa proses pendidikan Islam pada hakikatnya merupakan pengejawantahan (manifestasi) daripada pemikiran mereka tetang konsepsi Islam di bidang pendidikan, baik teoritik maupun pratiknya (masa Nabi dan seterusnya). Ini yang membawa kesinambungan (kontinuitas) dan menimbulkan mitos yang mencakup segala-galanya. Dan para ulama Islam sering mendengungkan dan pentingnya kegunaan tarih dan ilmu tarih seperti yang diungkapkan oleh H. Munawar Cholil, bahwa: sesungguhnya pengetahuan tarih itu banyak gunanya, baik bagi urusan keduniaan maupun bagi urusan keakhiratan. Barang siapa hapal (mengerti benar) tentang tarih, bertamabahlah akal pikirannya.
Tarih itu bagi masa menjadi cermin sesungguhnya tarih menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru. Tarih dan ilmu tarih itu pokok kemajuan suatu umat manakala ada suatu umat tidak memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka umat itu tetntulah akan ketinggalan di belakang (dalam kemunduran), dan manakala sustu umat memperhatikan tarih dan ilmu tarih, maka tentulah umat itu maju kedepan (dalam kemajuan)
2.      Kegunaan yang bersifat akademis
kegunaan sejarah pendidikan islam selain memberikan sejarah perbendaharaan sejarah perkembangan ilmu pengetahuan (teori dan praktek), juga untuk menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi pendidikan Islam tentang segala bentuk perubahan dan perkembangan ilmu teknologi. Kegunaan Sejarah Pendidikan Islam terbagi kedalam beberapa bagian :
a.       Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya samapai zaman sekarang.
b.      Mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam Islam pada mas kini.
c.       Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembahuruan sistem pendidikan Islam.
Selain itu, sejarah pedidikan akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan Islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan Islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah di alami dan dinamismenya sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar.

B.           Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
1.      Pengertian Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
Sejarah berasal dari bahasa arab “ syajaratun”  artinya pohon. Secara sistematik, sejarah sama seperti pohon yang mempunyai cabang dan ranting, bermula dari bibit, kemudian tumbuh dan berkembang , lalu layu dan tumbang.
Menurut definisi umum, kata sejarah berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam pengertian lain, sejarah adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Menurut Zuhairini kata sejarah dari bahasa arab yaitu tarikh , secara etimologi berarti ketentuan masa dan perhitungan tahun. Yang dimaksud ilmu tarikh adalah suatu pengetahuan yang gunanya untuk mengetahui keadaan-keadaan dan kejadian-kejadian yang telah lampau maupun yang terjadi dikalangan umat.
Periode peradaban Islam merupakan ciri bagi ilmu sejarah yang mengkaji peristiwa dalam konteks waktu dan tempat dengan tolak ukur yang bermacam-macam.
Jadi periodesasi peradaban Islam adalah ilmu sejarah atau pembabakan sejarah yang mengkaji perkembangan peradaban Islam dalam konteks dan tolak ukur tertentu.
Sejarah Pendidikan Islam pada hakikatnya tidak terlepas dari sejarah Islam. Oleh sebab itu sejarah Pendidikan Islam dapat dikatakan berada dalam periode-periode sejarah Islam itu sendiri. Secara garis besar Dr. Harun Nasution membagi sejarah islam kedalam tiga periode yaitu periode klasik, periode pertengahan, dan periode modern. Yang mencakup masa hidupnya nabi Muhammad SAW, masa khalifah Khulafaur Rasyidin, masa kekuasaan Umawiyah, masa kekuasaan Abbasiyah dan masa jatuhnya kekuasaan khalifah di Baghdad sampai sekarang.
Definisi sejarah pendidikan Islam adalah kata pendidikan. Pendidikan dalam arti luas adalah bimbingan yang dilakukan oleh seseorang terhadp dirinya sendiri, seseorang terhadap orang lain atau oleh lingkungan terhadap seseorang. Pendidikan dalam arti sempit adalah bimbingan yang dilakukan seseorang yang kemudian disebut pendidik, terhadap orang lain yang kemudian disebut peserta didik.
Sejarah pendidikan Islam adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia di bawah sinar bimbingan ajaran Islam, yaitu yang bersumber dan berpedomankan ajaran Islam.
2.      Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam pada Periode Klasik (650-1250 M)
a.       Sejak nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul sebagai pertama datangnya Islam  sampai sekarang telah berjalan sekitar 14 abad lamanya. Pendidikan sejarah Islam mempunyai sejarah yang panjang dimulai sejak periode klasik.
Pendidikan Islam pada masa nabi Muhammad SAW merupakan sifat atau model yang pertama yang terus menerus dikembangkan umat islam untuk kepentingan pendidikan pada zamannya. Nabi Muhammad SAW melakukan pendidikan islam setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT. Sebagaimana tercantum di dalam surat Al-Mudatsir ayat 1-7, menyeru yang berarti mengajak, mengajak berarti mendidik, dan dari wahyu yang mula-mula turun itu dapat disimpulkan, bahwa pendidikan Islam dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu :
1)               Pendidikan Keagamaan
2)               Pendidikan aqliyah dan Ilmiyah
3)               Pendidikan ahlak dan budi pekerti
4)               Pendidikan jasmani
b.      Pendidikan Islam di masa Khulafaur Rasyidin (632-661 M )
Setelah Rasulullah wafat, peradaban Islam memberi contoh bagaimana cara mengendalikan negara dengan bijaksana dalam politik yang mengandung hikmah berpikir, berhak, berprilaku yang berbau kelincahan dan kelicikan.
Setelah Rasulullah wafat pemerintahan Islam dipegang secara bergantian oleh Abu Bakar, Ummar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Pada masa Abu Bakar pedal Pemerintahan di guncang oleh para pemberontak dari orang murtad, orang-orang yang mengaku nabi dan orang-orang yang tidak mau membayar zakat, oleh sebab itu Abu Bakar memusatkan perhatian untuk memerangi pemberontakan-pemberontakan tersebut yang mana dapat mempengaruhi orang-orang Islam yang masih lemah imannya untuk menyimpang dari Islam.
Pada masa khalifah Ummar bin  Khattab, situasi politik dalam keadaan stabil dan untuk pendidikan, untuk mengangkat guru-guru untuk bertugas untuk memajukan isi Al-Qur’an dan ajaran Islam kepada penduduk yang baru masuk Islam, Ummar juga memerintahkan panglima untuk membuat masjid-masjid sebagai tempat ibadah sekaligus sebagai tempat belajar. Pada masa ini sudah terdapat pengajaran bahasa arab dengan itu orang-orang yang baru masuk Islam dari daerah atau wilayah lainnya harus belajar bahasa arab, jika mereka ingin belajar dan mendalami pelajaran Islam.
Pada masa khalifah Ustaman bin Affan kedudukan peradaban Islam dan pendidikan Islam tidak jauh berbeda dengan masa sebelumnya. Para sahabat diperbolehkan meninggalkan madinah untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang di miliki. Proses pendidikan Islam pada masa ini sebagian besar memang diwarnai oleh pengajaran atau pembudayaan dan sunnah kedalam lingkungan budaya bangsa-bangsa secara luas pula. Begitu pula dalam pendidikan Islam tidak jauh berbeda di masa nabi Muhammad SAW yang menekankan pada pengajaran baca tulis dan ajaran-ajaran Islam oleh perhatian ummat Islam terhadap perluasan wilayah Islam dan terjadi gejolak politik, khususnya pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.


c.       Pendidikan Islam di masa Muawiyyah, Abbasiyyah dan kekhalifahan selanjutnya ( 661- 1250 M)
Dengan berakhirnya masa Khulafaur Rasyidin mulailah kekuasaan bani Umayyah. Adapun kemajuan pendidikan dan peradaban Abasiyyah mencapai kemajuan terutama pada khalifah Al-Mahdi ( 775-785 M ) dan puncak kejayaan terutama pada masa khalifah Al-Mahdi dan puncak popularitasnya baru setelah pemerintahan Harun Al-Rasyid (785-809 M) dan diteruskan putranya Al-Makmun (813-833 M )
Pada masa Muawiyyah ini ( dinasti bani Umayyah ) Abdul Malik merubah admisnistrasi dan bahasa yunani dan bahasa pahlawan kedalam bahasa Arab. Pada masa tahun 659 M beliau juga merubah mata uang bizantium dan persia seperti dinar dan  dirham dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab, dan pada masa inilah dimulai adanya ilmu Tafsir, Hadist, Fiqih dan ilmu Kalam, yang menjadi pusat dari kegiatan-kegiatan ilmiah kuffah dan basrah di Iraq. Pada masa dinasti Umayyah meninggalkan beberapa monument terbaik adalah kbah Al-Sakhr ( dome of the rock ) di Al-quds, masjid cardova yang dibangun. Pada tahun 750 M kekuasaan mereka menurun sehingga akhirnya di gantikan oleh bani abbasiyyah.
Di masa bani Abasyyah inilah ilmu pengetahuan dan filsafat yunani memuncak terutama di zaman Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun. Buku tersebut didatangkan dari Bizantium. Yang kemudian di terjemahkan kedalam Bahasa Arab, kegiatan ini berlangsung selama satu abad. Adapun Bait Al-Hikmah merupakan tempat pusat penterjemah dan juga akademi yang mempunyai perpustakaan yang didirikan Al-Ma’mun.
Dimasa inilah untuk pertama kalinya alam sejarah terjadi kontak antara islam dengan kebudayaan barat/ yunani, adapun perguruan tinggi yang didirikan di zaman ini diantaranya adalah Al-Hikmah di Baghdad dan Al-Azhar di Kairo, yang hingga kini namanya masih harum sebagai Universitas Islam yang tertinggi di seluruh dunia.
Al-Ma’mun adalah khalifah yang banyak jasanya dalam penerjemahan. Ilmuan muslim ini membaca karya yunani sebagai motivasi untuk menggunakan logika dalam membahas ajaran Islam dan mengembangkan serta menemukan berbagai macam ilmu pengetahuan yang baru.
Melalui orang-orang kreatif seperti Al-Kindy, Al-Rozy, Al-Faraby, Ibnu Sina, Al-Ghozali, Ibnu Khaldun, Ibnu Thufail, dll. Pengetahauan Islam telah melakukan investigasi dalam ilmu kedokteran, tekhnologi, matematika, geografi dan sejarah
3.      Pendidikan Islam dalam Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Islam dalam periode pertengahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Zaman kemunduran
Zaman ini berlangsung sekitar 250 tahun. Kemunduran ini di awali dengan hancurnya baghdad oleh hulaqohan. Dia membunuh semua keluarga khalifah, tetapi untunglah salah satu seorang anak khalifah Abasyyah bisa melarikan diri kemesir, lalu diangkat oleh sultan Mahluk menjadi khalifah yang berkedudukan di kota kairo.
 Dengan demikian ibu kota alam islam berpindah ke Kairo, Mesir. Begitu juga pusat pendidikan pengajaran ke Kairo ke Al-Jami, Al-Azhar, sistem pengajaran saat itu ialah dengan menghafal matan-matan.
b.      Zaman tiga kerajaan besar
Kerajaan besar yang dimaksud adalah kerajaan Usmani di Turki (1290-1924 M), kerajaan Safawi di Persia (1501-1736 M), dan kerajaan Maghol di India (1526-1858 M).
Pada kerajaan Usmani pendidikan mengalami kemunduran. Karena sebabkan banyaknya para ulama dan guru-guru yang hanya mempelajari kaidah-kaidah ilmu agama dan bahasa arab, serta sedikit sekali mempelajari ilmu berhitung dan ilmu miqat. Mereka tidak terpengaruh oleh pergerakan ilmiah di Eropa. Demikianlah keadaan pendidikan pada masa kerajaan Usmani sampai jatuhnya sultan yang terakhir.
Sepanjang sejarah Islam Persia di kenal sebagai bangsa yang telah beradaban tinggi dan berjasa mengembangkan Ilmu pengetahuan. Sepeninggal raja Abbas I kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukan grafik kenaikan dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kehancuran. Dan berakhir pula ilmu pengetahuan di kerajaan Safawi di Persia
Ilmu pengetahuan di kerajaan Mughol di India antara lain kebahasaan Akbar Syah, yakni telah menjadikan tiga bahasa sebagai bahasa Nasional, yaitu bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai bahasa bangsawan dan bahasa persia sebagai bahasa istana dan kesusastraan. Dibidang filsafat cukup maju dan satu di antara tokohnya adalah Akbar Syah, sementara ahli Tassawuf yang terkenal pada masa itu adalah Mubarok,Abdul Faidhl, dan Abul Fadl.
4.      Periode Modern (1800 M- Sampai Sekarang)
Periode ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir, membuka mata dunia  Islam, akan kemunduran umat Islam di samping kemajuan barat, raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir untuk mengembalikan kejayaan umat Islam.
Dengan demikian timbulnya apa yang di sebut pemikiran dan aliran pembeharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran-pemikiran untuk untuk membuat Islam kembali maju. Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Ali Basyah setelah menguasai Mesir tahun 1805 M. Beliau membangun Al-Azhar kembali dan menghidupkan semangat para ulama dan belajar yang sebelumnya hampir menghilang. Beliau mengirim para ulama ke eropa untuk belajar ilmu kedokteran, ilmu teknik, kalam dll.

C.       Fase-Fase Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia
1.      Fase datangnya islam di Indonesia
2.      Fase pengembangan dengan proses adaptasi
3.      Fase berdirinya kerajaan-kerajaan Islam (proses politik)
4.      Fase kedatangan orang barat (zaman penjajahan )
5.      Fase penjajahan jepang
6.      Fase Indonesia merdeka
7.      Fase pembangunan























 




 BAB III

PENUTUP


A.          Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas, maka dapat kami simpulkan bahwa  Dengan demikian perlu kita sadari betapa pentingnya mempelajari Kegunaan-kegunaan Sejarah pendidikan Islam, karena secara tidak langsung kita (Mahasiswa) telah ikut berperan aktif dalam membrantas buta akan sejarah Islam, dan ikut menunjang pembangunan Sumber daya manusia Indonesia khususnya Pendidikan yang bernuansa Islam yang berpijak dan bersandar kepada hokum-hukum Islam seperti yang pernah Terjadi pada masa-masa kekhalifahan dinasti Umayyah dan dinasti Abassiah.
Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai zaman sekarang. Mengambil manfaat dari proses Pendidikan Islam, guna memecahkan problematika Pendidikan Islam pada masa kini. Memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembahuruan sistem pendidikan Islam. Ikut menunjang Pembangunan dan Pengembangan pendidikan Islam pada zaman era Globalisasi sekarang ini.
Sejarah pendidikan Islam adalah proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia di bawah sinar bimbingan ajaran Islam, yaitu yang bersumber dan berpedomankan ajaran Islam.
Sejarah pendidikan Islam adalah peristiwa atau cabang Ilmu  pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammmad SAW sampai sekarang, atau catatan pristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam sejak lahirnya sampai sekarang ini.
Periodesasi sejarah pendidikan Islam secara umum terbagi tiga periode yaitu periode klasik, priode pertengahan, dan periode modern, periode sejarah pendidikan Islam terkait dengan periodesasi peradaban Islam, karena di samping aspek pendidikan merupakan bagian dari peradaban.
DAFTAR PUSTAKA

Zuhairini, dkk. 2010. Sejarah Pendidikan Islam. JAKARTA  :  Bumi Aksara
Azra Azyumardi.2012. Pendidikan Islam. JAKARTA : KENCANA
M. Arifin.2008.Ilmu Pendidikan Islam.JAKARTA : Bumi Aksara
Ahmad Al-Usairy, Sejarah Islam dari Nabi Adam Hingga abad ke XX, (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2003).
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Kathoda, 2005).
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004).

 



1 komentar: