Rabu, 18 Desember 2019

CARA WANITA BERSEDEKAH

CARA WANITA BERSEDEKAH

Bagaimana wanita boleh bersedekah, sedangkan mereka adalah suri rumah dan mereka juga tidak punya gaji atau gaji tidak seberapa untuk disedekahkan?

Apabila seorang wanita mendengar tentang keutamaan sedekah, ada yang merasa sedih dan berandaikan dengan berkata: "Bagaimana, sedang aku tak punya duit?" Walaupun demikian, kita wanita diperintahkan untuk bersedekah. 
Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Wahai setiap wanita, bersedekahlah, dan perbanyaklah istighfar, sebab aku melihat kalian sebagai majoriti penghuni neraka." Dan sabda beliau itu menambah khuatir dan rasa takut pada diri kita. Dan solusinya? 
Sebenarnya mudah, sesungguhnya kurnia dan kemurahan Allah Ta'ala begitu luas dan tiada henti.
Dia menjadikan sedekah bukan hanya pada harta sahaja. Namun, setiap pintu kebaikan adalah sedekah. 
Berikut contoh-contohnya:

Sedekah itu beraneka ragam:

1. Setiap tasbih dan tahmid adalah sedekah.

2. Setiap takbir dan tahlil adalah sedekah.

3. Amar ma'ruf nahi munkar anda (menganjurkan yang baik dan mencegah yang buruk) adalah sedekah.

4. Bukalah Whatsapp, FB, Instagram dll anda setiap hari, bersedekahlah dengan cara mengirim ucapan-ucapan yang baik kepada semua yang anda kenal, dan setiap kalimat yang baik adalah sedekah.

5. Senyum anda kepada suami dan anak-anak anda, serta kepada sesama kaum muslimat adalah sedekah.

6. Dua rakaat Dhuha menyamai 360 sedekah.

7. Tahanlah diri anda dari keinginan untuk berbuat buruk, itu pun sedekah.

8. Singkirkanlah setiap bentuk gangguan yang dapat mencelakakan orang dijalan, itupun sedekah.

9. Ucapkanlah salam kepada siapa saja yang anda temui, itupun sedekah.

10. Berilah makan kepada jiran atau sesiapa pun dengan makanan yang juga anda dan keluarga anda makan, itupun sedekah.

11. Berilah makan pada kucing, burung atau binatang lainnya atau manusia, itupun sedekah.

12. Muliakanlah tamu di rumah anda yang melebihi 3 hari, itupun sedekah.

13. Berusahalah menolong dan membantu orang lain, samada org Islam ataupun bkn Islam, itupun sedekah.

14. Tuntutlah ilmu agama, ajarkan dan sebarkan, baik dengan cara mendengar, membaca, atau menulis sesuai kemampuan anda, itupun sedekah.

Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika.


Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika.   

Rabu, 22 Februari 2006
Ada seorang pemuda arab yang baru saja me-nyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika.  Pemuda ini  adalah  salah  seorang  yang  diberi   nikmat   oleh  Allah     berupa pendidikan agama Islam bahkan ia mampu mendalaminya.
Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di     Amerika , ia berkenalan dengan salah seorang Nasrani. Hubungan mereka   semakin akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah masuk Islam.
Pada suatu hari mereka berdua berjalan-jalan di sebuah perkampungan di    Amerika dan melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung     tersebut. Temannya itu meminta agar ia turut masuk ke dalam gereja.
Semula ia berkeberatan…. Namun karena ia terus mendesak akhirnya     pemuda itupun memenuhi permintaannya lalu ikut masuk ke dalam gereja dan     duduk di salah satu bangku dengan hening, sebagaimana     kebiasaan mereka. Ketika pendeta masuk, mereka serentak berdiri untuk     memberikan penghor-matan lantas kembali duduk.
Di saat itu si pendeta agak terbelalak k etika meli-hat kepada para hadirin     dan berkata, "Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap     ia keluar dari sini." Pemuda arab itu tidak bergeming dari tempatnya.
Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap     tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya pendeta itu berkata, "Aku     minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya." Barulah pemuda     ini beranjak keluar.
Di ambang pintu ia bertanya kepada sang pen-deta, "Bagaimana anda tahu    bahwa saya seorang mus-lim." Pendeta itu menjawab, "Dari tanda yang     terdapat di wajahmu." Kemudian ia beranjak hendak keluar. Namun sang     pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan     beberapa pertanyaan, tujuannya untuk memojokkan pemuda tersebut dan     sekaligus mengokohkan markasnya. Pemuda muslim itupun menerima tantangan     debat tersebut.
Sang pendeta berkata, "Aku akan mengajukan kepada anda 22 pertanyaan dan  anda harus menja-wabnya dengan tepat." Si pemuda tersenyum dan berkata,  "Silahkan!"
Sang pendeta pun mulai bertanya:

    1. Sebutkan satu yang tiada duanya,
    2. dua yang tiada tiganya,
    3. tiga yang tiada empatnya,
    4. empat yang tiada limanya,
    5. lima yang tiada enamnya,
    6. enam yang tiada tujuhnya,
    7. tujuh yang tiada delapannya,
    8. delapan yang tiada sembilannya,
    9. sembilan yang tiada sepuluhnya,
    10. sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,
    11. sebelas yang tiada dua belasnya,
    12. dua belas yang tiada tiga belasnya,
    13. tiga belas yang tiada em-pat belasnya.
    14. Sebutkan sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh!
    15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya?
    16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga?
    17. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya?
    18. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu!
    19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api?
    20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yg diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu?
    21. Sebutkan sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar!
    22. Pohon apakah yang mempu-nyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah  sinaran matahari?"
Mendengar pertanyaan tersebut pemuda itu tersenyum dengan senyuman mengandung keyakinan kepada Allah.
Setelah membaca basmalah ia berkata:
   1. Satu yang tiada duanya ialah Allah SWT.
   2. Dua yang tiada tiganya ialah malam dan siang. Allah SWT berfirman,
       "Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran kami)."(Al-Isra': 12).
   3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir menenggelamkan sampan,  membunuh seorang anak kecil dan ketika me-negakkan kembali dinding yang hampir roboh.
   4. Empat yang tiada limanya adalah Taurat, Injil, Zabur dan al-Qur'an.
   5. Lima yang tiada enamnya ialah shalat lima waktu.
   6. Enam yang tiada tujuhnya ialah jumlah hari ke-tika Allah SWT menciptakan makhluk.
   7. Tujuh yang tiada delapannya ialah langit yang tujuh lapis.    Allah SWT berfirman, "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah
sesuatu yang tidak seimbang." (Al-Mulk: 3).
   8. Delapan yang tiada sembilannya ialah malaikat pemikul Arsy ar-Rahman. llah SWT berfirman,"Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit.Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung 'Arsy Rabbmu di atas kepala) mereka." (Al-Haqah: 17).
   9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu'jizat yang diberikan kepada Nabi Musa : tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang dan ****
   10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan.
        Allah SWT berfirman, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknyasepuluh kali lipat." (Al-An'am: 160).
   11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudaraYusuf
   12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu'jizat Nabi Musa yang terdapat  dalam firman Allah,  "Dan (ingatlah) k etik a Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, 'Pukullah batu itu dengan tongkatmu.' Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air." (Al-Baqarah: 60).
   13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya.
   14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh.Allah SWT ber-firman, "Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menying-sing."(At-Takwir: 18).
   15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus AS.
  16.. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf ,   yakni k etik a mereka berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah kami,sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami  tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala." Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka,"  tak ada cercaaan ter-hadap kalian." Dan ayah mereka Ya'qub berkata,  "Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
   17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai.Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara  keledai."  (Luqman: 19).
   18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, malaikat, unta Nabi Shalih dan kambing Nabi Ibrahim.
   19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, "Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim."   (AlAnbiya': )
   20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan  batu adalah tentara bergajah dan yang terpelihara dari batu adalah Ash-habul Kahfi (penghuni gua).
   21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita,    sebagaimana firman Allah SWT, "Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar." (Yusuf: 28).
   22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah
sinaran matahari maknanya: Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun
dalah hari dan    buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga d ike rjakan di malam hari dan dua di siang hari.
Pendeta dan para hadirin merasa takjub mende-ngar jawaban pemuda     muslim tersebut. Kemudian ia pamit dan beranjak hendak pergi. Namun     ia mengurungkan niatnya dan meminta kepada pendeta agar menjawab     satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh sang pendeta.
    Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?"
Mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya     diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha     menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil.
Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab  pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata,     "Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepadanya dan semuanya ia jawab,     sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan namun anda tidak mampu     menjawabnya!"
Pendeta tersebut berkata,
"Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun     aku takut kalian marah.
" Mereka menjawab, "Kami akan jamin keselamatan anda."
Sang pendeta pun berkata,
"Jawabannya ialah: Asyhadu an La Ilaha Illallah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah."
Lantas sang pendeta dan orang-orang yang hadir di gereja itu memeluk agama Islam.
Sungguh Allah telah menganugrahkan kebaikan dan menjaga mereka dengan Islam melalui tangan seorang pemuda muslim yang bertakwa.
 *  Penulis tidak menyebutkan yang kesembilan (pent.)
** Kisah nyata ini di ambil dari Mausu'ah al-Qishash al-Waqi'ah melalui
   internet, www.gesah.net
Kaum yang berpikir (termasuk para pendeta) sedianya telah mengetahui bahwa Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan   akan  menjaga manusia dalam kesejahteraan baik di dunia dan di akherat...
Apa yang menyebabkan hati-hati para pendeta itu masih tertutup bahkan    cenderung mereka sendiri yang menutup rapat jiwanya..
Semoga Allah SWT memberikan Hidayah kepada mereka yang mau berpikir..
Amien…

 


Selasa, 17 Desember 2019

Tips Agar Hijrah Tidak Gagal



Kiat Agar Hijrah Tidak Gagal



Istilah “hijrah” menjadi lebih populer di zaman ini. Hijrah yang dimaksudkan yaitu mulai kembali kepada kehidupan beragama, berusaha mematuhi perintah Allah, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menjadi lebih baik, karena sebelumnya tidak terlalu peduli atau sangat tidak peduli dengan aturan agama. Istilah ini dibenarkan, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan bahwa orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah dan kembali kepada Allah dan agamanya.

Rasullullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﻭَﺍﻟْﻤُﻬَﺎﺟِﺮُ ﻣَﻦْ ﻫَﺠَﺮَ ﻣَﺎ ﻧَﻬَﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪ

”Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah”. [1]

Sangat membuat kita sedih, ketika ada sebagian saudara kita yang “hijrahnya gagal” yaitu tidak istiqamah di atas agama, kembali lagi ke dunia kelamnya yang dahulu dan kembali melanggar larangan Allah.

Berikut kiat-kiat agar “hijrah tidak gagal” dan dapat istiqamah di jalan agama:

1. Berniat ikhlas ketika hijrah

Hijrah bukan karena tendensi dunia atau kepentingan dunia tetapi ikhlas karena Allah. Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya dan sesuai dengan niat hijrahnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍْﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ . ﻓَﻤَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟِﻪِ، ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻫِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﻟِﺪُﻧْﻴَﺎ ﻳُﺼِﻴْﺒُﻬَﺎ ﺃَﻭْ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٍ ﻳَﻨْﻜِﺤُﻬَﺎ ﻓَﻬِﺠْﺮَﺗُﻪُ ﺇِﻟَﻰ ﻣَﺎ ﻫَﺎﺟَﺮَ ﺇِﻟَﻴْﻪِ

“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan itu.” [2]

Bahkan kita tetap harus meluruskan niat ketika telah hijrah agar tetap istiqamah, karena yang namanya hati sering berubah-ubah dan mudah berubah niatnya. Niat dan ikhlas adalah perkara yang berat untuk dijaga agar istiqamah dan sangat membutuhkan pertolongan Allah.

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,

ما عالجت شيئا أشد علي من نيتي ؛ لأنها تتقلب علي

“Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-balik” [3]

2. Menguatkan fondasi dasar tauhid dan akidah yang kuat dengan mengilmui dan memahami makna syahadat dengan baik dan benar

Syahadat adalah dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekedar diucapkan akan tetapi kalimat ini mengandung makna yang sangat mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam. Allah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-benar mengilmui dan mengamalkannya.

Allah Ta’ala berfirman,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27).

Maksud dari “Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh…” sebagaimana dalam hadits berikut.

الْمُسْلِمُ إِذَا سُئِلَ فِى الْقَبْرِ يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، فَذَلِكَ قَوْلُهُ ( يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ )

“Jika seorang muslim ditanya di dalam kubur, lalu ia berikrar bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka inilah tafsir ayat: ‘Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat’” (HR. Bukhari dan Muslim).

3.Segera mencari lingkungan yang baik dan sahabat yang shalih

Ini adalah salah satu kunci utama sukses hijrah, yaitu memiliki teman dan sahabat yang membantu untuk dekat kepada Allah dan saling menasehati serta saling mengingatkan. Hendaknya kita selalu berkumpul bersama sahabat yang shalih dan baik akhlaknya.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-Taubah: 119).

Agama seseorang itu sebagaimana agama teman dan sahabatnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ ، وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ ، أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” [4]

Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi ketika sendiri. Perlu dukungan, saling menasehati antar sesama. Selevel Nabi Musa ‘alaihissalam saja memohon kepada Allah agar mempunyai teman seperjuangan yang bisa membantunya dan membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam. Beliau berkata dalam Al-Quran,

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَاناً فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءاً يُصَدِّقُنِي إِنِّي أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ

“Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku” (QS. Al-Qashash: 34).

Mereka yang “gagal hijrah” bisa jadi disebabkan karena masih sering berkumpul dan bersahabat dekat dengan teman-teman yang banyak melanggar larangan Allah.

4. Mempelajari Al-Quran dan mengamalkannya

Tentu saja, karena Al-Quran adalah petunjuk bagi kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sebagaimana seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu perlu petunjuk dan arahan berupa peta dan penunjuk jalan semisalnya. Jika tidak menggunakan peta dan tidak ada orang yang memberi petunjuk, tentu akan tersesat dan tidak akan sampai ke tempat tujuan. Apalagi ternyata ia tidak tahu bagaimana cara membaca peta, tidak tahu cara menggunakan petunjuk yang ada serta tidak ada penunjuk jalan, tentu tidak akan sampai dan selamat.

Allah menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang beriman dan sebagai petunjuk. Membacanya juga dapat memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal shalih dan berakhlak mulia dengan izin Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al-Quran itu dari Rabbmu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)’” (QS. An-Nahl: 102).

Allah Ta’ala  juga berfirman,

هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ

“Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat: 44).

5. Berusaha tetap terus beramal walaupun sedikit

Ini adalah kuncinya, yaitu tetap beramal sebagai buah ilmu. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan sekedar wawasan saja, karenanya kita diperintahkan tetap terus beramal meskipun sedikit dan ini adalah hal yang paling dicintai oleh Allah.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” [5]

Beramal yang banyak dan terlalu semangat juga kurang baik, apalagi tanpa ada ilmu di dalam amal tersebut, sehingga nampakanya seperti semangat di awal saja tetapi setelahnya kendur bahkan sudah tidak beramal lagi.

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata padanya,

يَا عَبْدَ اللَّهِ ، لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ ، كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ

“Wahai ‘Abdullah, janganlah engkau seperti si fulan. Dulu dia biasa mengerjakan shalat malam, namun sekarang dia tidak mengerjakannya lagi.” [6]

6. Sering berdoa dan memohon keistiqmahan dan keikhlasan

Tentunya tidak lupa kita berdoa agar bisa tetap istiqamah beramal dan beribadah sampai menemui kematian

Allah Ta’ala berfirman,

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu al-yaqin (yakni ajal)” (QS. Al-Hijr: 99).

Doa berikut  ini sebaiknya sering kita ucapkan dan sudah selayaknya kita hafalkan.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

‘Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab’

“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)” (QS. Ali Imran: 8).

Dan doa ini,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

‘Ya Muqallibal Quluubi Tsabbit Qalbiy ‘Alaa Diinika’.

“Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” [7]

Dan masih banyak doa yang lainnya.

Tidak lupa pula kita selalu berusaha dan berdoa agar kita ikhlas dalam beribadah dan beramal. Ikhlas hanya untuk Allah semata serta jauh dari riya, mengharapkan pujian manusia dan tendensi dunia.

Semoga kita selalu diberikan keikhlasan dan keistiqamahan dalam beramal.


Artikel: Muslim.or.id

Catatan kaki:

[1] HR. Bukhari dan Muslim
[2] HR. Bukhari dan Muslim
[3] Jami’ Al-‘ulum wal hikam hal.18, Darul Aqidah, Koiro, cet. I, 1422 H
[4] HR. Bukhari
[5] HR. Muslim
[6] HR. Bukhari dan Muslim
[7] HR. At-Tirmidzi no. 3522, Lihat Shahih Sunan At-Tirmidzi no. 2792

hadist al-kahfi


Siapa Pun Yang Membaca Surat Al-Kahf Pada Hari Juma'at Akan Diterangi Oleh Cahaya Antara Dua Puncak.

"Barangsiapa Yang Membaca Surat Al Kahfi Pada Hari Juma'at, Dia Akan Disinari Cahaya Di Antara Dua Juma'at."
(HR. An Nasa'i dani Baihaqi. 6470)